Pedangdut Inul Daratista termasuk salah seorang yang mempunyai beragam kenangan tak terlupakan bersama mendiang Titiek Puspa. Salah satunya adalah kerelaan hati Titiek yang selalu dikenang oleh Inul.
Istri Adam Suseno ini mengaku sering diberikan emas oleh pelantun lagu Kupu-Kupu Malam tersebut. Tak hanya dirinya, sang ibunda juga kerap mendapatkan emas dari Titiek.
“Ya emas lah. Emas, dikasih emas. Eh, emas harganya naik. Alhamdulillah,” ujar Inul Daratista kepada wartawan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Hingga buku pun diberi kalungan rantai. Kalungan rantainya dari Eyang begitu besar sekali. Jadi, bagaimana menyebutnya, ibuku juga merasa sedih lho,” lanjutnya.
Menurut Inul, cincin itu sudah dipakai oleh almarhumah lebih dari dua puluh tahun. Walaupun demikian, ibunya senantiasa menjaga kondisinya dengan hati-hati.
“Padahal gelangnya itu dari pertama kali dikasih 23 tahun itu, dipake terus. Kan kalau agak kotor gitu, ya dicuciin ke toko emas gitu,” imbuhnya.
Kini, gelang pemberian Titiek Puspa itu menjadi benda kenangan yang sangat berharga bagi Inul dan keluarga. Ibunya bahkan berjanji untuk tidak menjual gelang tersebut.
“Eh, sekarang (kata Ibunda Inul), ‘Ini kenangan-kenangan ini sudah nggak bakalan tak jual lagi. Pokoknya siapa pun ini nggak bakalan tak jual. Ini pokoknya oleh-oleh kenangan-kenangan dari Eyang’. Eyang tuh suka bagi bagi emas,” ucap Inul.
Bagi perempuan 46 tahun, seluruh pemberian dari Titiek Puspa adalah bentuk kasih sayang yang tak ternilai baginya. Karena itu, Inul pun berjanji untuk menyimpan semua pemberian dengan baik.
“Pemberiannya Eyang aku simpan semua lah, gitu. Nggak akan aku apa-apain, ya kalo kangen dipake, gitu aja. Tapi kalo, apa namanya, mau diapa-apain, nggak, aku nggak ngapain-ngapain. Karena itu akan mengubah (maknanya), jadi berbeda,” ungkap Inul.
Selain gemar membagikan hal-hal, meninggalnya Titiek Puspa, sebagaimana dikatakan oleh Inul, sering kali menggarisbawahi kepentingan menyimpan uang. Khususnya dalam wujud perhiasan emas dan benda berharga lainnya seperti batu permata.
“Eyang itu, kalo nyuruh aku itu, harus nabung. Nabungnya selain emas, berlian. Emas itu bisa, apa namanya, emas utuh atau emas yang dipake gitu,” tandasnya.
Titiek Puspa meninggal dunia di usia 87 tahun pada Kamis (10/4) pukul 16.25 WIB. Dia mengembuskan napas terakhirnya setelah 15 hari menjalani perawatan di RS Medistra.
Jenazah disemayamkan di Wisma Puspa, Pancoran, sebelum akhirnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada Jumat (11/4) setelah ibadah salat Jumat.