“Apa yang Anda rasakan bila sulit melafalkan “tidak”? Selalu menghindari bentrokan dan berusaha selalu menyenangkan orang lain? Jika demikian, Anda termasuk dalam kategori People Pleaser.
Dalam kehidupan sosial, hal yang biasa adalah jika keberadaan kita diterima dan dihargai. Namun, ketika keinginan untuk menyenangkan orang lain menjadi prioritas utama dan mengorbankan kebutuhan diri sendiri, Anda mungkin sudah terjebak dalam ketergantungan orang banyak. Anda cenderung mengatakan “ya” meski sebenarnya ingin mengatakan “tidak”, demi menghindari kritik atau penolakan.
Seseorang menjadi People Pleaser biasanya karena pengalaman masa kecil mereka yang selalu berusaha menyenangkan orang tua atau pengasuh untuk mendapatkan cinta dan pengakuan. . Kurangnya kepercayaan diri juga dapat membuat mereka merasa perlu “membeli” penerimaan sosial dengan mengorbankan kebutuhan pribadi mereka. Trauma sosial atau pengalaman buruk di masa lalu dapat memicu pikiran bahwa menolak permintaan orang lain akan mengakibatkan penolakan atau kehilangan hubungan.
Seorang yang berupaya untuk menyenangkan orang lain akan merasa lelah secara fisik dan mental karena selalu memprioritaskan kebutuhan orang lain dibandingkan kebutuhan diri sendiri, hingga akhirnya melupakankalang mewujudkan diri sendiri. Hal ini akan mengakibatkan hilangnya jati diri, karena fokus pada kebutuhan orang lain yang melemparkan seseorang selama ini, berakibat tidak mengetahui apa yang sebenarnya dicintai. Timbul perasaan marah dan frustrasi yang terpendam akibat rasa ditinggalkan.
Berikut Caranya Membasmi Kebiasaan “Menggilir Orang Lain”: Kenali Buku Harian Anda. Amatilah batasan pribadi yang telah Anda tetapkan. Ingatlah, mengucapkan “tidak” bukan berarti Anda egois. Lakukan evaluasi diri, tanyakan pada diri sendiri, “Apakah saya benar-benar ingin melakukan ini?” atau “Apakah ini untuk kebaikan saya sendiri atau hanya demi menyenangkan orang lain?” Mulai dengan menolak permintaan kecil dan sadari bahwa Anda tidak harus menyenangkan semua orang. Fokus pada diri sendiri, barangsiapa, dan luangkan waktu untuk mengenali kebutuhan dan keinginan Anda sendiri.
Menghibur Orang Lain Hingga Utuh
Bergurau dengan asisten AI:
AI: “Apa yang lagi kamu cari tahu?”
Dia: Saya membutuhkan seseorang yang bisa menjelaskan definisi happiness itu apa.
AI: “Happiness adalah perasaan puas dan bahagia yang terdapat didalam jiwa kita. Kita merasakannya ketika kita mencapai tujuan atau kesuksesan yang kita inginkan, atau kita bersyukur atas apa yang ada di kehidupan kita.”
Dia:Bagaimana cara meningkatkan rasa happiness saya?
AI: “Banyak cara dapat meningkatkan tube happiness kita.
Contohnya dengan mengikuti kebiasaan baru, seperti berjalan pagi hari, melakukan yoga, atau meditasi dibutuhkan waktu beberapa minggu untuk melihat hasilnya, salah satu contoh buku kan ‘The Happiness Project’ oleh gretchen rubin atau podcast juga boleh, entah itu situs atau pintar bisakah intip temen pembaca atau dengerin(filtered) karena bermacam-macam seleranya”
Ketika seorang orang yang selalu mencari sukacita orang lain berteman dengan orang yang suka memanfaatkan orang lain, hubungan tersebut cenderung tidak seimbang dan merugikan. Berikut adalah beberapa bahaya yang mungkin muncul dalam situasi seperti ini, yaitu :
1. Ketidakseimbangan Hubungan
Orang manipulatif sering menggunakan kecenderungan orang yang suka memuaskan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya tanpa memberikan balas budi yang sepadan. Karena itu, hubungan menjadi salah satu pihak, di mana mereka berkorban sementara pihak lain hanya menikmati dampaknya.
2. Hilangnya Identitas Diri
Seseorang yang manipulatif dapat berhasil mengendalikan seseorang yang selalu mau memberi kepuasan kepada yang lain. Akibatnya adalah kalangan motto orang yang mudah menuruti keinginan orang lain, ini tidak lagi mengenali jati diri karena terlalu memprioritaskan kepentingan orang lain secara berlebihan. Belakangan ini mereka mungkin kehilangan alasan tentang apa yang sebenarnya menjadi milik mereka sendiri(Mereka mungkin tidak lagi tahu apa yang benar-benar diinginkan atau dibutuhkan di dalam hidup mereka sendiri.)
3. Terperangkap dalam Rasa Susah Dituruti
Manipulator sering menyembunyikan diri di balik perasaan bersalah untuk mengendalikan orang lain. Contohnya, mereka membuat orang yang suka dijaja membayangkan bahwa menolak memenuhi keinginan mereka adalah tindakan egois. Akibatnya, orang yang suka dijaja labih mengayuni rasa bersalah dan melanjutkan untuk memenuhi tuntutan manipulatif mereka.
4. Kesehatan Mental Terganggu
Tindakan menuruti keinginan banyak orang karena sifat orang yang suka tunduk dan strategi manipulatif dapat menyebabkan stres berlebih, kecemasan, bahkan depresi.Pengikut orang-orang pun sering sekali menjadi lelah secara emosional karena mencoba sangat keras mengepuaskan orang-orang yang tidak pernah puas.
5. Eksploitasi yang Berulang
Seseorang yang manipulatif bisa saja menggunakan orang orang yang suka memuaskan orang lain untuk keuntungannya sendiri, baik keuntungan finansial, emosi, maupun sosial. Langsung contohnya adalah meminta bantuan terus-menerus dari seseorang tanpa memberikan dukungan atau kembali kepada mereka.
6. Sulit Melepaskan Diri
Seseorang yang memuaskan orang lain sering merasa kesulitan untuk keluar dari hubungan seperti itu karena takut menghadapi pertikaian atau kehilangan hubungan tercipta.Manipulator menggunakan ketergantungan emosi ini untuk mempertahankan kendalinya.
7. Kerusakan Hubungan Lain
Orang yang suka dipuaskan emosi dapat memengaruhi orang yang sering menuruti orang lain untuk melepaskan kepercayaan, waktu, atau simpati yang dimilikinya demi mereka. Sebagai akibatnya, orang yang selalu menuruti orang lain mungkin kehilangan teman-teman atau keluarga yang sepenuhnya peduli.
Bagaimana Cara Melindungi Diri?
Kenali Tanda-Tanda Manipulasi
Pelajari cara orang manipulatif beroperasi, seperti menggunakan rasa bersalah, mengalihkan perhatian dari isu utamanya, atau memanfaatkan kelemahan orang lain.
Tetapkan Batasan yang Jelas
Jangan ragu untuk mengatakan “tidak.” Kamu memiliki hak untuk menentukan batasan yang sehat dalam interaksi dengan orang lain.
Utamakan Kebutuhan Diri
Jangan lakukan fuerai kebutuhan Anda sendiri. Berdirilah untuk mereka, proteksi kebutuhan Anda sendiri dan pastikan adanya perhatian orang lain mengenai hal ini.
Evaluasi Hubungan
Jika hubungan tersebut secara terus-menerus membahayakan atau merugikan, gunakan pertimbangan untuk menjauhkan diri secara bertahap.
Ketika seseorang yang selalu mengasihi orang lain (people pleaser) bertemu dengan seseorang yang berulang kali memanipulasi orang lain, hubungan itu berpotensi menjadi ladang eksploitasi. Maka itu penting untuk mengenali ciri-ciri ini dan mengambil langkah untuk melindungi diri sendiri. Jangan takut untuk memilih hubungan yang lebih sehat dan memprioritaskan kebutuhan sendiri.
Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara ide dan kurasi penulis dengan dukungan bahasa alami untuk membantu proses menulis.